-->

Geliat Pertumbuhan Layanan OTT, Apakah Operator Merugi

Kenal Line, Whatsapp, Facebook Mobile dan sejenisnya ? Itulah contoh OTT.  Tidak bisa dipungkiri bahwa semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan aplikasi-aplikasi instant messaging semacam Telegram, WeChat, Kakao Talk, Line, Whatsapp, dan sejenisnya mengurangi intensitas pengiriman pesan melalui SMS atau Telepon. 

Dampaknya tentu saja mengurangi pengguna layanan SMS dan Telepon atau mengubah pola konsumsi masyarakat menjadi pengguna jaringan data internet. Meskipun menimbulkan banyak kontroversi mengenai ancaman, dampak dan kerugian Operator, namun menurut hemat admin ini sebetulnya bisa diubah menjadi peluang. Operator bisa mendorong layanan-layanan berbasis jaringan data internet yang kini dibutuhkan para pengguna layanan OTT. 

Pertumbuhan layanan OTT, apa dampaknya terhadap operator
Line, Whatsapp WeChat, Facebook Mobile adalah contoh layanan OTT

Tidak heran bila kini semua operator berlomba-lomba menyediakan beragam jenis paket internet. Tidak hanya berorientasi pada banyaknya pilihan paket, melainkan Operator juga sebenarnya mencoba mencocokan atau memfasilitasi kebutuhan jaringan data internet setiap kalangan. Misalnya, bagi remaja penyuka game online atau yang suka begadang, maka disediakan paket internet malam dengan harga murah.

Mengenai maraknya layanan OTT, Pemerintah Indonesia juga sudah berniat membentuk wadah aturan mengenai batasan para pemain OTT. Seharusnya para pemilik OTT dan Operator bisa bersinergi dan sama-sama diuntungkan karena adanya simbiosis mutualisme. Tanpa jaringan data yang disedikan Operator, maka konsumen/pengguna OTT tentu saja tidak bisa mengakses layanan. 


OTT Nasional Kini Justru Dibina ATSI

Geliat pertumbuhan OTT yang massif secara global, justru dijadikan komitmen oleh ATSI dalam rangka mengembangkan OTT Nasional. Anggota ATSI yang terlibat dalam hal ini diantaranya Telkomsel, XL, Indosat Ooredoo, Smartfren dan Hutchison 3 Indonesia. Seperti dikutip dari autotkeno.sindonews.com, ATSI (Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia)  akhirnya merealisasikan pembinaan 3 OTT Nasional terpilih diantaranya :
  1. Qlue (qlue.co.id)
  2. Catfiz (catfiz.om)
  3. Sebangsa (sebangsa.com)
Ke-3 OT T ini telah melewati seleksi menyeluruh dengan para peserta OTT Nasional lain, dan lolos hasil seleksi. Dengan demikian, 3 OTT ini akan dibina dan dibantu perkembangannya oleh ATSI dan baru akan dilepas ketika jumlah pengguna/pelanggan masing-masing mencapai 20 juta orang.

Alex Rusli selaku ketua ATSI berujar :
Kami yakin dengan adanya pengembangan dan pembinaan yang tepat, OTT Nasional tidak hanya akan bersaing dengan OTT global bahkan menjadi trend setter di kalangan pemain OTT global.
Ketua ATSI juga mengatakan bahwa Indonesia selama ini dikenal sebagai gudangnya kreativitas.

Beberapa dukungan yang akan diberikan kepada OTT Nasional oleh Operator Seluler berupa :
  • SMS blast ke para pelanggan
  • Penyebutan dalam materi promosi sesuai program setiap operator
  • Mengadakan joint event bersama operator
Adanya pembinaan dari ATSI kepada 3 OTT Nasional tersebut menandakan bahwa operator sesungguhnya tidak dirugikan dengan adanya geliat OTT dewasa ini. Justru pihak operator kini menyikapinya sebagai potensi yang bisa digarap, diarahkan dan dikembangkan. Semoga saja, perkembangan industri OTT karya anak negeri bisa tumbuh dan mendunia.


Penulis Fajar M
(Kritik dan saran silahkan dimuat dalam form komentar)

Pustaka :
  • http://autotekno.sindonews.com/read/1091350/132/atsi-dan-kemenkominfo-siap-bina-tiga-ott-nasional-1457428312
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Layanan_Over-The-Top



0 komentar